Tuesday 25 March 2014

Pendekar Radar




Aku duduk di sudut studio musik itu. Cuma bisa diam saja. Terperangah melihatnya bermain drum. Ah dia kan memang idolaku. Wajar jika aku terpesona melihatnya.
Tapi...
Kenapa aku merasakan hal yang lain ya? seperti tidak biasa melihatnya, seperti baru kenal. Auranya mendadak berubah pada saat itu. Atau.. aku yang berubah?

Sepertinya ada hal unik yang sedang terjadi dalam pikiran dan perasaan ini. Aneh. Tapi aku malas untuk sekedar menebak atau memikirkannya.
Ah parahnya, lama-kelamaan sikapnya terhadapku juga tak seperti yang aku kenal. Apakah ini adalah sosok dia yang sesungguhnya?

Dia itu siapa ya sebenarnya? kalau aku kan seorang pendekar. Pendekar yang biasa dipanggil sebagai seorang "Illustrator". Lalu dia itu drummer? Hatiku tak sepenuhnya yakin akan hal itu. Dia sepertinya bukan drummer yang seutuhnya.
Sungguh, aku yakin. Aku kan punya radar. instingku kuat.

Karna dia adalah idolaku, aku kadang suka iseng membaca beberapa karya tulisnya. Ya Tuhan, dia memang berbakat. Tulisan-tulisannya kadang sering menggoda imajinasiku, mentransfer isi karya tulisnya dengan goresan-goresan pola dan membentuknya menjadi sebuah gambar ilustrasi. Hampa rasanya hanya melihat beberapa kata terhampar begitu saja, maka adanya sebuah ilustrasi akan membuatnya tak hampa lagi.
Dengan kekuatan dari Tuhan, akhirnya aku membuatkannya sebuah ilustrasi bedasarkan karya tulisnya dan berharap dia senang melihatnya.

Semenjak itu sosoknya kian hari kian berubah. Aku jadi tak biasa melihatnya. Aneh. Dia memang baik, tapi tak pernah aku lihat dia sebaik ini.
Malam itu di kedai seafood neptunus, dia memberikan senjata rahasia untukku : pensil warna ajaib. Sungguh, aku bahagia. Ada 2 alasan kenapa aku bahagia; pertama, karena aku dapat berperang dengan senjata rahasia yang dapat menambah kekuatanku di medan perang. kedua, karena aku terharu melihat kepeduliannya terhadap apa yang aku cintai.

Aku memberanikan diri untuk bertanya, "untuk apa kamu memberikanku pensil-pensil berwarna ini?"
"itu kado. sewaktu kamu berulang tahun, aku belum memberimu kado." jawabnya.
Hmmm.. radar ini seakan merasakan adanya radar lain. Sinyal-sinyal yang sama dengan yang aku miliki.

Bipbipbipbip...

Ah benar. Kali ini aku tak mungkin salah. Aku yakin. Dia punya radar yang sama seperti radarku.
Radar ini ternyata tak sendirian. Secara tak sadar aku telah membagi radarku untuknya. Atau.. mungkin selama ini, dialah yang telah membagi radarnya untukku.
Lagi-lagi aku merasa bahagia. Senang rasanya radar ini tak sendirian.

Ternyata dia adalah pendekar yang biasa dipanggil "Author". Keren.
Aku tak menyangka, diam-diam dia ternyata juga seorang pendekar dengan radar diatas kepala, sama sepertiku. Bedanya hanya pada kekuatan natural kami. Pantas saja aku tak yakin bahwa dia adalah seorang drummer yang sesungguhnya.

Semenjak itu, tak perduli betapa banyak alien yang menyerang kami, kini aku dan dia dapat menggabungkan kekuatan natural yang ada untuk berjuang di medan perang, medan mimpi.
Karena karya tulisnya adalah sumber inspirasiku, dan aku juga yang akan mempercantik karya tulisnya dengan ilustrasi-ilustrasi lucuku. Semoga dia bahagia, sama sepertiku.

Kami adalah partner, dengan kekuatan natural dan kekuatan radar.
Semoga ini tak akan pernah berakhir.
Sampai bertemu di planet Neptunus, Brown-Kugy.

Ti amo,
Cony-Keenan

Sunday 23 March 2014

Jerami

JERAMI. image by : google.com


Makhluk planet Bumi
Banyak seperti jerami
Setiap jerami terlihat sama
Ah, tapi ternyata berbeda

Filsafat bilang, "Siapa Aku?"
Yah, Aku bukan jerami
Bukan penulis bahasa baku
Pelukis yang sulit dipahami

Nah itu Aku. Kalau Dia?
OH mungkin Dia jerami
Jerami yang selalu berusaha
Inginnya selalu dipahami

Paksa aku menulis
Tanganku ingin putus asa
Paksa Dia melukis
Menggambar pola saja tak bisa

Lalu, Kamu?
Terserah saja

Wednesday 29 January 2014

Radar from The 8th Planet

Neptune Skies : google.com

Sebelumnya, saat pertama kali nonton film 'Perahu Kertas' yang diadaptasi dari novel karya Dee. Biasa aja. Gak ada efek apapun setelah nonton film itu. Filmnya bagus, seru, kisahnya menarik, karena ada motivasi-motivasi kehidupan didalamnya. Film 'Perahu Kertas' menjadi salah satu film yang saya suka. Tapi tetap, gak ada efek apapun setelah nonton film itu saat pertama kalinya.

Sampai suatu ketika saya baru sadar, ternyata saya punya radar. ha? radar neptunus? masa? hahaha gak logis sih. Sangat gak logis. Wajar. Saya sering berkhayal, lebih sering pake imajinasi sih lebih tepatnya, karena salah satu hobbi saya adalah menggambar.

Dunia khayal atau imajinasi itu adalah dunia yang paling keren, kalo kata saya. Bisa dibilang keren yaah karena cuma kita aja yang bisa, tau, mengerti dan menikmati tentang dunia khayal itu. Imajinasi itu lebih berharga daripada ilmu pengetahuan, kalo kata om Albert Einstein. Nah, keren.

Balik lagi ke masalah radar neptunus tadi. Radar itu tiba-tiba aja ada. Sebelumnya saya gak pernah kebayang, atau punya angan-angan kalau saya punya radar neptunus kayak Kugy di cerita 'Perahu Kertas'. Ada kemungkinan imajinasi mba Dewi Lestari menelusup masuk ke dunia imajinasi saya. Mungkin.
Imajinasi adalah anugerah dari Tuhan, maka saya mencoba untuk mensyukurinya. Mensyukuri hasil karya imajinasi orang lain, mengapresiasikannya.

Radar neptunus itu mungkin anugerah, dan saya menyadarinya. Sempat bingung mengartikan radar itu seperti apa dimata saya. Sampai akhirnya saya sadar bahwa radar itu adalah sama halnya seperti feeling, perasaan yang sangat kuat. Perasaan yang bisa mengarahkan saya ke hal apapun dan ke siapapun. Keren.

Sebagai makhluk yang suka menggambar, kadang imajinasi saya suka 'ngambek' gak mau diajak main sama hasrat menggambar yang saya miliki. Aduh lebay. Maaf. Tapi memang begitulah yang saya rasakan. imajinasi kadang memang gak bisa dipaksakan, sama halnya seperti perasaan, seperti radar. Radar ini gak bisa dipaksakan ke hal tertentu atau orang tertentu. Apa? orang? memang orang lain bisa punya radar juga? radar yang sama seperti radar saya?

Mungkin gak bisa. Tapi mungkin radar itu bisa dibagi. Atau bijaksananya, dipercayakan kepada orang lain. Orang itu gak boleh sembarangan. Harus orang yang tepat. Orang yang bisa jaga radar itu sendiri. Kalau radar itu sama halnya seperti perasaan yang kuat, maka orang itu juga bisa dengan bijak menjaga perasaan itu, karena dia juga telah dipercaya punya radar yang sama dengan radar yang ssaya miliki. Ribet bahasanya, karena saya juga bingung mendeskripsikan radar2 itu.

Radar Neptunus. Saya salah satu makhluk dari planet Neptunus? Mungkin. Karena orang-orang di Bumi berpikir jauh lebih logis dari yang saya pikirkan. Kalau di 'Perahu Kertas' yang punya radar neptunus itu yaa Kugy. Aduuh tapi saya bukan ahli dongeng, saya bukan seorang penulis. Hobbi saya juga bukan nulis, tapi gambar! walaupun kadang saya juga suka coba-coba buat nulis, but I don't really interested in writing. Ada satu karakter di 'Perahu Kertas' yang juga punya Radar Neptunus, ditambah dia ahli gambar. Oke, Keenan lah yang paling mendekati kriteria pemilik Radar Neptunus yang cocok dengan saya. Lalu, Kugy?

Apakah akan ada sosok yang seperti Kugy dengan Radar Neptunusnya?



to be continue :)

*alasan, padahal udah pegel nulis

Thursday 1 August 2013

Masih Jauh dari Kata Layak





                Bicara mengenai pelayanan publik, Indonesia mungkin menjadi salah satu negara dengan sistem pelayanan publik yang masih jauh dari kata ramah, baik, dan layak. Bentuk dari buruknya pelayanan publik sering kali kita temui di beberapa tempat seperti di bagian Imigrasi Bandara, Bea dan Cukai, Rumah Sakit, Kantor Polisi, Kelurahan, dan lain sebagainya.
         Buruknya pelayanan publik juga dirasakan ketika uang dijadikan ‘syarat lain’ jika kita ingin mendapatkan pelayanan publik yang maksimal. Adanya ‘uang pelicin’ dapat menimbulkan ketidakstabillan sistem pelayanan publik, sebab seperti yang kita tahu bahwa masyarakat yang tidak memberikan ‘uang pelicin’ kepada petugas akan dipersulit proses pelayanannya, dan begitu pula sebaliknya.
                 Semakin tua dan semakin dewasanya Indonesia, seharusnya Indonesia semakin sadar akan betapa pentingnya sebuah bentuk pelayanan publik yang baik guna terciptanya kesejahteraan penduduk. Semoga kedepannya pelayanan publik di Indonesia menjadi lebih baik dan layak bagi masyarakatnya.

Wednesday 23 January 2013

LIE

lies : google.com

              Salah satu dosa yang paling sering kita lakukan adalah kebohongan. Tak usah munafik, kita bukanlah nabi, rasul, malaikat, atau bahkan Tuhan sekalipun. Kita hanyalah makhluk kecil yang sangat mudah untuk berbohong. Setan-setan yang ada di sekeliling kita memang kadang pintar membujuk kita untuk melakukan kebohongan. Tapi kita tak perlu egois dan menyalahkan setan sebagai biang keladi atas kebohongan-kebohongan yang telah kita perbuat, karena itu memang salah kita karna telah terbuai dan memilih untuk berbohong.
               Seingat saya, ketika itu teman saya sewaktu di bangku SD mengakatan bahwa, “bohong itu gapapa kok, asal bohongnya buat kebaikan.” Yahhh namanya juga anak kecil yang pikirannya selalu positif, makanya kayak gitu -_-
Ternyata pernyataan dari teman saya itu saya dengar juga ketika saya SMP & SMK, ada juga  yang mengeluarkan pendapat seperti itu, mereka seakan sepakat karena menurut mereka yaa memang tak ada yang salah ketika kita ingin berbuat baik, banyak cara untuk merealisasikan kebaikan itu, termasuk dengan melakukan kebohongan (mungkin).
               Sebenarnya itu adalah pernyataan yang sangat membingungkan. Kemudian yaah muncul pertanyaan dalam benak saya, “kenapa kita harus melakukan hal negatif untuk mewujudkan hal positif?” sedangkan nenek saya bilang “kalau kita menanam kebaikan, maka yang akan tumbuh yaa kebaikan juga.” Sangat kontras sekali memang -_-
               Manusia mengeluarkan alibi, memperkuat persepsi dan pandangannya, karena manusia adalah makhluk yang hampir sempurna. Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, apapun caranya, ikhtiar, pantang menyerah, dan yang lebih ekstrim adalah dengan menghalalkan segala cara. Kebohongan sering digunakan manusia sebagai alibinya, sebagai faktor pendukung, dan sebagai tameng.
               Ketika manusia sedang terdesak, kadang kebohongan seakan menjadi pilihan yang tepat. Kebohongan yang dijadikan sebagai alat pelindung diri. Kebohongan yang akhirnya bisa menjadi candu. Sampai-sampai kebohongan juga dijadikan alat untuk berbuat kebaikan -_-
               Biarlah BOHONG tetaplah menjadi bohong itu sendiri. TAK PERLU mengatasnamakan kebaikan, apalagi melibatkan nama orang lain, organisasi, aliansi, atau apalah itu untuk sebuah kebohongan. Karena, kebohongan untuk kebaikan itu TIDAK ADA, yang ADA HANYA kebohongan untuk DIRI KITA SENDIRI.


Wednesday 19 December 2012

GO FIB !

GO GO GO FIB !

CEPATLAH TERWUJUD !

BE A FACULTY AS SOON AS POSSIBLE !






Thursday 8 November 2012

Grazie



               Apalah arti dari kata “terima kasih” yang ada di dalam benak kalian? Sebuah ucapan yang sederhana namun kadang punya lebih dari satu makna yang banyaknya sampai saya tak tau berapa jumlah banyaknya.
               Apakah kita mengucapkan kata “terima kasih” hanya sebagai formalitas kehidupan saja? Formalitas dimana ketika seseorang telah membantu, memberi, mencintai, dan menghargai kita atau bahkan sebaliknya. Sebuah formalitas yang tanpa kita sadari ternyata memang menjadi suatu kebiasaan atau sebuah budaya yang mungkin boleh dikategorikan sebagai suatu hal yang positif. Sebuah kebiasaan positif yang sudah turun-temurun diwariskan oleh orang tua kita sejak kita kecil, berharap kita selalu menghargai orang lain agar kita selalu berprilaku baik dan santun.
               Ketika pelajaran mengenai “terima kasih” telah diajarkan oleh orang tua kita, lalu bagaimana dengan seseorang yang mungkin tidak pernah mendapatkan pelajaran berharga tersebut? Apakah kelak dia akan menjadi orang yang tidak berprilaku santun dan tidak dapat menghargai orang lain? Dan apakah seseorang yang sudah mendapatkannya dapat mengerti arti sesungguhnya ketika ia menjadikan pelajaran tersebut tidak hanya sekedar didikan dari orang tuanya?



               Ada banyak faktor mengapa banyak pertanyaan muncul dan berterbangan ketika saya memikirkan hal ini. Tidak ada satupun Negara di dunia ini yang tidak punya kata yang mempunyai arti kata “terima kasih” dalam bahasanya. Itu artinya “terima kasih” dapat diartikan sebagai bentuk ucapan dari rasa syukur manusia.
               Tapi bagaimana ketika kata “terima kasih” tersebut diucapkan karena adanya unsur keterpaksaan? Karena munculnya rasa canggung, kasihan, tidak tega, dan hal-hal aneh lain yang menjadikan “terima kasih” tersebut menjadi sebuah kata yang harus dipaksakan untuk keluar dari diri kita. Aneh memang ketika keterpaksaan itu muncul, tapi sungguh naïf ketika fakta itu memang benar adanya, dan sangat disayangkan sekali ketika sebuah rasa syukur harus menjadi sebuah keterpaksaan yang tak berarti. Ibarat sebuah kertas putih bertuliskan kata “terima kasih” yang ditulis menggunakan kapur putih, maka kata “terima kasih” tersebut ada tapi tidak dapat terlihat maknanya.
              Apapun bentuk niat, maksud, tujuan, makna dan alasan yang kita punya untuk mengungkapkan kata "terima kasih" tidaklah penting dibandingkan jika kita tidak pernah berusaha untuk mengungkapkannya sama sekali.

Saturday 21 July 2012

#mynewfriend : Manchester Lilo

MANCHESTER LILO


Tupai terbang??
sebelumnya emang belum pernah liat makhluk ini -_-
tapi setelah liat, iiiih lucu yaaa!!! woaaaa.
akhirnya jd beli deh.haha
iseng sih, tapi lumayanlah buat jadi teman :D




katanya sih,ini jenis Sugar Glider (tp gak tau bener apa nggak).
lucu !
sebenernya yang bikin lucu dan unik itu buntutnya yang kayak bulu ayam (hehe)
awalnya sempet bingung, katanya bisa terbang, tapi mana sayapnya??
ternyata bagian tubuh yang dipakai untuk terbang itu terletak diantara tangan sampai kakinya. Kalo dia menghentangkan tangan dan kakinya,maka jadilah sayapnya ;)
sebenarnya terbang yang dimaksud itu bukan terbang layaknya unggas, tapi dia terbang saat akan mendarat dari ketinggian atau saat melompat.




bentuknya yang kecil ini jadi bikin dia keliatan mirip Hamster :p hahaha
memang agak mirip sih kelakuannya sama Hamster, sama-sama binatang malam, lincah, dan ternyata tupai ini kalau teriak mirip tikus -____-"
makanan pokoknya adalah buah-buahan, tapi ternyata nggak semua buah-buahan bisa dicerna dengan baik lhoo sama dia, ada beberapa buah-buahan yang malah dapat menyebabkan tupai ini terserang diare, antara lain tomat,timun, dan jambu biji.
makanan kesukaannya selain buah-buahan adalah Jagung dan Kuaci (Biji Bunga Matahari) :D waaa kayak hamster kan?? pertama kali kasih makanan itu ke Manchester Lilo, dia langsung suka banget (tapi gak tau deh sama tupai terbang lain yaa.haha)




Seru banget bisa memelihara tupai terbang, untuk ngerawatnya, jangan lupa selalu dikasih makan yaa Pagi,siang,malam,dan tengah malam (hehe), bersihkan kandangnya 2hari sekali, jemur di bawah matahari pagi yaa supaya tulang-tulangnya kuat (15 menit cukup).


Oiya,kenapa namanya Manchester Lilo? karena saya terinspirasi oleh Manchester United & kartun Lilo&Stitch hahahaha :) apapun alasannya, just called him Chester :)

Sunday 24 June 2012

Makin Kagum sama Om Indra Lesmana :)

Makin Kagum sama Om Indra Lesmana :)

Indra Lesmana, beliau adalah salah satu musisi jazz yang sangaaat saya idolakan, because all of his songs are very cool and great !! I love all of his songs so much :) I love Jazz because of him. Sejak kelas 6 SD saya sudah nge-fans banget sama om Indra, dan lagu om Indra yg pertama kali saya dengar adalah lagu 'Sedalam Cintamu' feat Nania. Dari situlah awal mula saya suka musik2 jazz :) dan kemudian mulai mendengarkan lagu2 lainnya om Indra. hmm..kebetulan mama saya juga salah satu penggemar lagu2nya om Indra Lesmana :D (woaaaa..)



Now, he has a new song 'Two step at a time' and I can't imagine that the song made by an iPad ! Masterpiece! :D



karena terlalu excited sama lagunya, saya sampai ngetweet buat om Indra, and He RETWEET my tweet :D !!!! Daebaaak Daebaaak :D hahaha (maaf..ini karena efek terlalu ngefans :p)


Hikmah Kuliah Pagi :)

            Sejak Semester 1 saya kuliah di Sastra Inggris Unsoed, gak tau kenapa, jadwal kuliah saya itu tiap harinya selalu dimulai dari jam 7 pagi ! berasa kayak masih sekolah jadinya.hehe :p
kadang mau kuliah pun jadi maleees banget karena masih ngantuk.
kadang semangat, kadang juga jadi bete karena nahan ngantuk itu menurut saya adalah suatu hal yang paling berat untuk dilakukan.haha

Tapi biasanya sesampainya saya di kampus pada waktu pagi hari, saya kadang merasa sangat beruntung karena saya tidak masuk kuliah di siang hari yang terik dan justru di pagi hari itulah letak semangat belajar dan pola fikir otak kita masih fresh dan 100% .hehe

Selain itu, ada beberapa pemandangan menarik yang kadang dapat saya lihat jika saya kuliah di pagi hari.
Diantaranya adalah

( Gunung Slamet : Foto ini diambil dari lantai 2 Gedung Kampus Ilmu Budaya Unsoed )


( Sunrise : pemandangan langit yang hangat dari kampus Ilmu Budaya Unsoed )