Wednesday 23 January 2013

LIE

lies : google.com

              Salah satu dosa yang paling sering kita lakukan adalah kebohongan. Tak usah munafik, kita bukanlah nabi, rasul, malaikat, atau bahkan Tuhan sekalipun. Kita hanyalah makhluk kecil yang sangat mudah untuk berbohong. Setan-setan yang ada di sekeliling kita memang kadang pintar membujuk kita untuk melakukan kebohongan. Tapi kita tak perlu egois dan menyalahkan setan sebagai biang keladi atas kebohongan-kebohongan yang telah kita perbuat, karena itu memang salah kita karna telah terbuai dan memilih untuk berbohong.
               Seingat saya, ketika itu teman saya sewaktu di bangku SD mengakatan bahwa, “bohong itu gapapa kok, asal bohongnya buat kebaikan.” Yahhh namanya juga anak kecil yang pikirannya selalu positif, makanya kayak gitu -_-
Ternyata pernyataan dari teman saya itu saya dengar juga ketika saya SMP & SMK, ada juga  yang mengeluarkan pendapat seperti itu, mereka seakan sepakat karena menurut mereka yaa memang tak ada yang salah ketika kita ingin berbuat baik, banyak cara untuk merealisasikan kebaikan itu, termasuk dengan melakukan kebohongan (mungkin).
               Sebenarnya itu adalah pernyataan yang sangat membingungkan. Kemudian yaah muncul pertanyaan dalam benak saya, “kenapa kita harus melakukan hal negatif untuk mewujudkan hal positif?” sedangkan nenek saya bilang “kalau kita menanam kebaikan, maka yang akan tumbuh yaa kebaikan juga.” Sangat kontras sekali memang -_-
               Manusia mengeluarkan alibi, memperkuat persepsi dan pandangannya, karena manusia adalah makhluk yang hampir sempurna. Manusia selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, apapun caranya, ikhtiar, pantang menyerah, dan yang lebih ekstrim adalah dengan menghalalkan segala cara. Kebohongan sering digunakan manusia sebagai alibinya, sebagai faktor pendukung, dan sebagai tameng.
               Ketika manusia sedang terdesak, kadang kebohongan seakan menjadi pilihan yang tepat. Kebohongan yang dijadikan sebagai alat pelindung diri. Kebohongan yang akhirnya bisa menjadi candu. Sampai-sampai kebohongan juga dijadikan alat untuk berbuat kebaikan -_-
               Biarlah BOHONG tetaplah menjadi bohong itu sendiri. TAK PERLU mengatasnamakan kebaikan, apalagi melibatkan nama orang lain, organisasi, aliansi, atau apalah itu untuk sebuah kebohongan. Karena, kebohongan untuk kebaikan itu TIDAK ADA, yang ADA HANYA kebohongan untuk DIRI KITA SENDIRI.


No comments: